
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Jika Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.
Depok, – Warga di sekitar Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan sesosok pria yang tewas dalam kondisi tergantung di kolong Tugu Selamat Datang Kota Depok pada Kamis (8/5/2025) siang. Korban, yang hingga kini identitasnya belum diketahui, diduga kuat meninggal dunia akibat bunuh diri dengan menggunakan seutas kabel. Pihak kepolisian dari Polres Metro Depok tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tragis ini.
Penemuan jasad pria malang ini pertama kali dilaporkan oleh seorang pengemudi ojek online (ojol) yang kebetulan melintas di area tersebut. Menurut keterangan saksi mata bernama Fitri kepada wartawan, pengemudi ojol tersebut awalnya berniat untuk buang air kecil di area kolong tugu.
“Tadi ada tukang ojek lewat, dia mau buang air kecil. Ternyata sampai di bawah, ada lihat ada orang gantung diri,” ungkap Fitri. Ia menambahkan deskripsi mengenai kondisi korban saat ditemukan. “Pake kabel internet, pake baju hitam,” lanjutnya.
Kejadian ini sontak membuat geger warga sekitar dan para pengguna jalan yang melintas di Jalan Margonda, yang merupakan salah satu ruas jalan utama di Kota Depok. Petugas kepolisian yang menerima laporan segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penanganan.
Konfirmasi dan Penyelidikan Polisi
Kepala Urusan Hubungan Masyarakat (Kaur Humas) Polres Metro Depok, Inspektur Satu (Iptu) Made, membenarkan adanya penemuan mayat pria dalam kondisi tergantung tersebut. Ia memastikan bahwa korban berjenis kelamin laki-laki dan saat ditemukan tidak membawa identitas apa pun.
“Laki-laki, belum ada identitas,” ujar Iptu Made saat dikonfirmasi. “(Ditemukan tergantung) pakai kabel di kolong Tugu Selamat Datang Kota Depok,” tambahnya, mengonfirmasi alat yang digunakan korban untuk mengakhiri hidupnya.
Aparat kepolisian langsung memasang garis polisi di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan proses identifikasi dan olah TKP awal. Petugas medis juga dilaporkan hadir di lokasi untuk membantu proses evakuasi jenazah. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk kemungkinan otopsi, guna memastikan penyebab pasti kematian dan membantu dalam upaya identifikasi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih terus bekerja untuk mengungkap identitas korban. Penyelidikan juga akan difokuskan untuk mencari tahu motif di balik tindakan nekat yang dilakukan oleh pria tersebut, meskipun hal ini akan sangat bergantung pada temuan identitas dan keterangan dari pihak keluarga atau orang-orang terdekat korban nantinya.
Polisi juga akan memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi jika ada, serta mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi lain yang mungkin melihat aktivitas mencurigakan sebelum penemuan jasad tersebut.
Imbauan Kepolisian dan Kepedulian Sosial
Insiden ini menjadi pengingat tragis akan pentingnya kepedulian terhadap kondisi kesehatan mental di tengah masyarakat. Pihak kepolisian seringkali mengimbau warga untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku atau tanda-tanda depresi pada orang-orang di sekitar mereka.
Masyarakat yang menyaksikan penemuan ini dilaporkan sempat berkerumun di sekitar lokasi, yang juga sempat menarik perhatian pengguna jalan. Petugas kepolisian, termasuk dari unit lalu lintas, turut mengatur arus agar tidak terjadi kemacetan akibat banyaknya warga yang ingin melihat.
Kasus penemuan pria tewas tergantung di kolong Tugu Selamat Datang Kota Depok ini menambah daftar kejadian serupa yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Pihak berwenang akan terus berupaya mengungkap identitas korban dan latar belakang kejadian ini, seraya terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mental dan menyediakan akses bantuan bagi mereka yang membutuhkan.